Jumat, 23 Agustus 2013

Kebutuhan akan kesadaran publik

Hal ini penting untuk membuat masyarakat umum mengetahui konsekuensi berat dari Degradasi Lingkungan, dimana jika tidak segera dipulihkan dan melakukan langkah-langkah reformatif akan mengakibatkan kepunahan kehidupan. Kita menghadapi berbagai tantangan lingkungan. Sangat penting untuk menemukan negara yang mengenal dan memahami tantangan-tantangan ini, sehingga tindakan-tindakan mereka mungkin ramah lingkungan. Diantara tantangan-tantangan tersebut dijelaskan berikut ini:
1. Pertumbuhan populasi 
Suatu populasi yang terdiri atas lebih dari ribuan juta orang akan tumbuh sebesar 2,11 persen per tahun. Ini mengakibatkan penambahan lebih dari 17 juta orang setiap tahunnya. Hal ini kemudian akan memberikan tekanan yang cukup besar terhadap sumberdaya alam dan mengurangi keuntungan dari pembangunan. Oleh karena itu, tantangan terbesar di depan kita adalah bagaimana membatasi pertumbuhan penduduk. Meskipun pengendalian penduduk tidak secara otomatis mengarah pada pembangunan, namun pembangunan akan mengarah kepada penurunan tingkat pertumbuhan penduduk. Untuk itu, peran wanita menjadi esensial dalam pembangunan.
2. Kemiskinan
India seringkali digambarkan sebagai tanah yang kaya, tetapi penduduknya miskin. Kemiskinan dan degradasi lingkungan memiliki hubungan yang erat di antara keduanya. Sebagian besar masyarakat kita bergantung secara langsung pada sumberdaya alam di negaranya untuk kebutuhan dasar mereka seperti makanan, bahan bakar, pemukiman dan pakan ternak. Sekitar 40% dari masyarakat kita masih berada di bawah garis kemiskinan. Degradasi lingkungan berdampak buruk terhadap masyarakat miskin yang memiliki ketergantungan langsung dengan sumberdaya yang ada di sekitar mereka. Dengan demikian, tantangan kemiskinan dan tantangan degradasi lingkungan adalah dua sisi tantangan yang sama beratnya. Pertumbuhan penduduk pada dasarnya adalah fungsi dari kemiskinan. Karena bagi orang yang sangat miskin, setiap anak adalah pencari nafkah dan juga penolong dalam keluarga, dan keprihatinan dunia memiliki sedikit relevansi baginya.
3. Pertumbuhan pertanian
Masyarakat harus berkenalan dengan metode untuk mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan pertanian yang merusak lingkungan. Tingginya varietas unggul telah menyebabkan salinitas tanah dan merusak struktur fisik tanah.
4. Kebutuhan akan air tanah
Hal ini penting untuk merasionalisasi penggunaan air tanah. Faktor-faktor seperti limbah domestik, limbah industri serta pupuk kimia dan pestisida, telah mencemari air permukaan kita dan berdampak pada kualitas air tanah. Penting untuk memulihkan kualitas air dari sungai-sungai kita dan badan air lainnya seperti danau sebagai suatu tantangan utama. Begitu menemukan strategi yang cocok untuk konsekrasi air, penyediaan air minum yang aman dan menjaga kebersihan badan air merupakan suatu tantangan yang sulit tetapi sangat esensial. 
5. Pembangunan dan hutan
Hutan menyediakan tangkapan air untuk sungai-sungai. Dengan meningkatnya permintaan terhadap air, rencana untuk kemungkinan memanfaatkan sungai melalui proyek irigasi telah dibuat. Tentu saja ini akan menggerus hutan, menggusur masyarakat lokal serta merusak flora dan fauna. Dengan demikian, bendungan di sungai Narmada, Bhagirathi dan di tempat lain telah menjadi area perdebatan politik dan ilmiah.
Hutan-hutan di India telah meyusut selama beberapa abad karena tekanan pertanian dan penggunaan lainnya. Wilayah luas yang dulunya hijau, sekarang hanya tampak sebagai lahan terlantar. Area ini harus dikembalikan kembali fungsinya sebagai penutup vegetatif. Masyarakat pedalaman yang mendiami hutan menaruh respek terhadap pohon, burung dan hewan lain yang memberikan mereka rezeki. Kita harus mengenali peran masyarakat ini dalam memulihkan dan melestarikan hutan. Pengetahuan moderen dan keahlian departemen kehutanan seharusnya diintegrasikan dengan pengetahuan tradisional dan pengalaman dari masyarakat lokal. Strategi untuk pengelolaan hutan secara bersama harus dilaksanakan secara terencana.
6. Kerusakan lahan
Saat ini dari total 329 mha, hanya sekitar 266 mha yang memiliki beragam potensi untuk produksi. Dari jumlah ini, 143 mha merupakan lahan pertanian, dimana hampir 85 mha mengalami berbagai tingkatan kerusakan tanah. Dari sisa 123 mha, 40 mha diantaranya tidak produktif sama sekali. Sisanya 83 mha diklasifikasikan sebagai kawasan hutan, dimana lebih dari setengahnya gundul pada berbagai tingkatan. Hampir 406 juta hewan ternak harus didukung dengan 13 mha atau kurang dari 4 persen lahan diklasifikasikan sebagai padang rumput, yang sebagian besar adalah overgrazed. Dengan demikian, dari 226 mha, sekitar 175 mha atau 66 persen telah terdegaradasi pada berbagai tingkatan. Erosi air dan angin menyebabkan kerusakan/degradasi lebih lanjut dari hampir 150 mha. Degradasi seperti ini harus dihindari.
7. Reorientasi lembaga
Masyarakat harus digalakkan untuk mengarahkan lembaga, sikap dan infrastruktur, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan saat ini. Perubahan harus dilakukan dalam mempertahankan pandangan tradisi masyarakat India dalam hal pengelolaan penggunaan sumberdaya serta pendidikan dll. Perubahan harus dilakukan dalam pendidikan, sikap, prosedur administrasi dan di dalam institusi. Karena ini akan berdampak pada cara pandang masyarakat terhadap sumberdaya teknologi dan pembangunan.
8. Pengurangan keragaman genetika
Langkah yang tepat untuk melestarikan keanekaragaman genetika perlu segera diambil. Saat ini cukup banyak stok genetik langka telah hilang dari alam. Kelangkaan termasuk singa Asia sedang menghadapi masalah hilangnya keanekaragaman genetik. Jaringan wilayah yang dilindungi seperti tempat-tempat suci, taman nasional, cagar biosfer sedang mengisolasi populasi. Jadi, mereka sedang mengurangi perubahan dari satu kelompok peternakan dengan yang lainnya. Langkah-langkah perbaikan harus segera diambil untuk pengecekan penurunan kenaekargaman genetik.
9. Konsekuensi buruk urbanisasi
Hampir 27 persen masyarakat India tinggal di wilayah perkotaan. Urbanisasi dan industrialisasi telah melahirkan sejumlah besar permasalahan lingkungan yang memerlukan perhatian mendesak. Lebih dari 30 persen dari masyarakat India yang ada di perkotaan tinggal di daerah kumuh. Dari 3.245 kota-kota di India, hanya 21 kota yang mempunyai sistem pembuangan kotoran sebagian atau penuh dan fasilitas pengolahan. Oleh karena itu, mengatasi laju urbanisasi adalah satu tantangan utama.
10. Polusi udara dan air
Mayoritas dari industri kita menggunakan teknologi tua dan fasilitas seadanya tanpa ada ketentuan pengolahan limbahnya. Sejumlah besar kota dan kawasan industri telah teridentifikasi sebagai yang terburuk dalam hal pencemaran udara dan air. Peraturan yang harus diberlakukan dalam suatu negara, tetapi menerapkannya tidak begitu mudah. Alasannya adalah pelaksanaannya membutuhkan sumberdaya yang besar, keahlian teknis, keinginan politik dan sosial. Sekali lagi, masyarakat harus disadarkan akan aturan ini. Dukungan mereka sangat diperlukan untuk menetapkan peraturan tersebut. 
Diterjemahkan dari:  http://www.newagepublishers.com/samplechapter/001281.pdf  

Tidak ada komentar: